Produktif Setiap Waktu
Menjadi
produktif tentu tujuan setiap orang di tengah kemajuan persaingan untuk menjadi
yang terdepan dan terbaik di masanya. Perusahaan berusaha menciptakan inovasi
terbaik mereka untuk dapat tetap bersaing di kompetisi bisnis. Mereka menciptakan
produk-produk terbaru mereka dengan tujuan menjadi pemimpin pasar. Pergerakan bisnis
dan keuntungan mereka inilah yang akan menjadi penilaian produktivitas mereka
dalam industry bisnis.
Bagi
orang pribadi, menjadi seseorang yang produktif tentu tujuan terbaik mereka. Menjadi
seseorang yang produktif berarti secara konsisten berkembang. Merkea tidak diam
dan hanya menikmati apa yang sudah dikerjakan saat ini atau menikmati apa yang
diciptakan oleh orang lain. Mereka menjadi orang yang aktif dan secara
terus-menerus menghasilkan sesuatu yang berguna dimanapun mereka berada.
Untuk
menjadi produktif terkadang banyak kendalanya. Pertanyaan mendasar adalah
apakah orang produktif itu mengerjakan pekerjaan yang dia senangi saja? Atau mereka
yang mengerjakan dengan senang atau menyenangi semua pekerjaan yang
dilakukannya?
Sebuah
pertanyaan yang cukup menggelitik pada saat saya sampaikan di sebuah milist. Terdapat
perbedaan pendapat menganai orang mana yang yang akan lebih produktif dalam
bekerja. Supaya lebih bisa dipahami kita visualisasikan dalam wujud kegiatan
sehari-hari.
Seorang
karyawan tentunya diharapkan menjadi produktif dengan bekerja. Sayangnya, saat
mereka bekerja, mereka belum tahu pekerjaan seperti apa yang mereka senangi. Mereka
menjadi karyawan baru dan baru mengenal pekerjaan mereka. Manakah yang lebih
produktif dalam pekerjaan ini? Karyawan yang masih berpikir bahwa mengerjakan
pekerjaan yang dia senangi saja yang bisa membuat dia produktif atau karyawan yang
berpikir bahwa dia menyenangi semua dan apapun pekerjaan yang dikerjakannya?
Dalam
kehidupan sehari-hari pun demikian. Di kehidupan rumah tangga. Egoism masih
seringkali menjadi dominan dan menguasai sebuah hubungan. Seorang istri
berpendapat dan merasa tidak produktif jika harus mengerjakan pekerjaan rumah
tangga. Sehingga dia hanya mau mengerjakan pekerjaan yang dia senangi saja yang
ada di rumah tangga. Sayangnya pekerjaan itu tidak ada. Dan lebih celaka lagi
jika yang disenangi istri hanyalah berbelanja dan shopping setiap hari. Atau apa
yang istri senangi hanyalah duduk-duduk bersama ibu-ibu tetangga dan ngerumpi. Sang
suamipun demikian, hanya berpikir bahwa hubungan mereka dan kehidupan rumah
tangga mereka akan menjadi lebih produktif jika masing-masing mengerjakan
pekerjaan yang mereka senangi saja. Lalu sang suami pergi berpetualang bersama
temannya, kumpul sama teman sampai pagi, kerja dan di kantor seharian tanpa
pulang.
Apakah
cara pandangan seperti ini akan membuat seseorang menjadi produktif? Apakah karyawan
yang hanya membatasi diri mereka dengan mengerjakan pekerjaan yang mereka
senangi saja akan menjadi produktif? Atau sebaiknya, karyawan yang berpikiran
bahwa menyenangi apapun pekerjaannya akan membuat dirinya menjadi produktif? Karyawan
yang tidak membatasi diri dengan pekerjaan yang hanya dia senangi akan lebih
disukai. Karyawan tersebut lebih berpikiran terbuka dan lebih ingin belajar. Mereka
tidak menganggap diri mereka paling benar atau jalan yang mereka ambil adalah
yang paling benar.
Apa
yang kita senangi itu akan selalu berubah. Dari pengalaman, teman pergaulan dan
kejadian dalam hidup akan mengubah apa yang kita senangi. Mengikuti dan
mengerjakan apa yang kita senangi saja tidak cukup. Memang akan terasa
menyenangkan, tapi ingatlah bahwa melakukan apa yang kita senangi saja akan
membatasi diri kita dari orang lain. Apa yang kita senangi akan berubah dari
pandangan kita, apa yang kita lihat. Tidak ada yang konsiten.
Kita
akan menjadi produktif jika kita berpikiran terbuka. Mengerjakan apa saja
dengan senang. Menyenangi apa saja yang dikerjakan adalah kunci dari menjadi
produktif. Bagaimana sebuah rumah tangga akan menjadi produktif jika
masing-asing anggota keluarga hanya peduli dengan diri mereka sendiri dan apa
yang mereka senangi. Tentu rumah tangga akan menjadi produktif saat semua
anggota keluarga menyatu, bersama-sama mengerjakan pekerjaan yang mungkin saja
tidak mereka senangi tapi mereka kerjakan dengan senang hati. Mereka
membersihkan rumah bersama-sama dengan senang, mereka menyapu halaman dengan
senang dan lain sebagainya.
Menjadi
produktif dengan peduli pada diri sendiri tidak akan bertahan lama. Pada akhirnya
apa yang dikerjakannya menjadi terhenti karena memang apa yang disenanginya
terbatas oleh waktu dan kesenangan. Menjadi produktif setiap waktu akan terjadi
jika bekerja dengan senang hati, mengerjakan setiap pekerjaan dengan senang. Melibatkan
hati dalam setiap pekerjaan yang dilakukan. Kecil atau besar pekerjaan yang
dilakukan, semuanya dilakukan dengan kesempurnaan dan dengan perasaan senang.
“Mengabaikan ego untuk menjadi produktif
butuh pengorbanan dan ketahanan mental yang kuat. Latihlah diri anda, jika
tidak mau menjadi orang yang berjalan sebentar lalu berhenti dalam kebingungan”
Komentar
Posting Komentar