Kecenderungan Perilaku

Perilaku? Perilaku..Sikap..Sifat..Tingkah Laku..Tata Krama..Attitude..Watak..Tingkah….

Begitu banyak istilah yang bisa dipakai untuk menyebutkan apa yang dilakukan oleh orang lain. Bagi orang-orang yang jeli melihat peluang, perilaku ini ada hal yang krusial untuk mendapatkan keuntungan dari perilaku yang orang lain tunjukkan. Kita bahas secara sederhana saja. Misalnya, ketika tanah kosong dibiarkan kosong dan gelap di malam hari, tidak ada orang yang akan bermain disana di malam hari. Tapi..ketika tanah kosong itu dijadikan pasar malam, dengan berbagai macam permainan dan jajanan, maka semua orang akan mulai keluar rumah dan bermain di pasar malam (sebelumnya Cuma tanah kosong yang gelap gulita).
Nah, sebelum ada pasar malam ini, tidak ada orang yang mengeluhkan “kok gak ada lagi pasar malam ya disini?”. Pertanyaan ataupun pernyataan itu tidak akan pernah ada sampai diadakannya pasar malam lalu ditutup. Jika pasar malam diadakan 1 minggu, semua orang bersenang-senang dan menikmati wahana permainan dan jajanan yang disediakan. Bulan depannya, mereka akan mulai mengeluh, wah tanah ini kosong aja, coba kayak bulan lalu, ada pasar malam dan banyak jajanan disini. Ini adalah ungkapan kecanduan. Ya perilaku candu terhadap pasar malam.
Kalau kita perhatikan, perilaku itu mirip seperti itu. Kebanyakan orang tidak tahu apa yang mereka inginkan, seperti kata Steve Job. Mereka hanya merasa, berpikir tapi tidak pernah tau seperti apa wujud yang mereka inginkan untuk memenuhi kepuasan batin mereka. Dengan adanya sesuatu di tanah kosong tadi, orang-orang merasa bahwa ,”betul juga nih, pintar banget ya orang itu membuat pasar malam disini. Disini kan gelap sekarang jadi terang dan rame. Jadi gak takut lewat jalanan ini. Ya paling enggak selama seminggu pasar malam ini”. Lalu, mereka akan kehilangan moment itu. Pikiran mereka sudah mengetahui apa yang mereka inginkan di tanah kosong itu. Pasar malam.
Jadilah mereka mulai mengharapkan adanya pasar malam lagi di tanah kosong itu atau rela pergi mengunjungi kampung sebelah hanya untuk mendatangi pasar malam.
Inilah perilaku kita sebagai manusia. Apa yang jejalkan ke perhatian kita, lambat laun akan menjadi hal yang wajar bagi pikiran dan hidup kita. Lalu perlahan-lahan kita meng-klaim itu sebagai sesuatu yang sudah melekat dan menjadi bagian hidup kita. Jika dihilangkam, akan ada perasaan kehilangan. Sebaliknya, selama hal itu berada di dalam kesadaran kita, perilaku kita akan mengarah kesana.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tuhan, Adam, Hawa, Ular. Empat Pribadi yang Saling Berhubungan

Untuk Apa Anda Mengucap Syukur?

Tiga Hari di Jatiluhur Bersama Outward Bound Indonesia (1)