Extra Miles & Objective
Setiap kali kita membicarakan tentang doing extra miles,
yang ada pastilah penolakan dari pikiran. Keterbatasan dari atasan,
keterbatasan resources, rules dan norma yang kita tahu membatasi diri kita. Saya
jadi ingat sebuah cerita seekor gajah yang dari kecil semenjak lahirnya diikat
di sebuah kursi. Setiap kali dia melawan, lalu dia diberi hukuman dan dipaksa
untuk tidak menarik kursi. Kita tahu betapa besar ukuran anak seekor gajah. Perlahan
dia mulai bertumbuh dewasa, namun setiap kali kakinya diikatkan dengan tali
pada kursi, dia tidak mampu melakukan apapun dan patuh pada tali yang terikat
di kakinya. Sebesar apapun badan seekor gajah itu, pikirannya telah di program
untuk menyerah pada seutas tali dan tidak berusaha melawan tali yang terikat
pada kakinya.
Dalam setiap sector pekerjaan kita, apa yang kita lakukan,
dalam pekerjaan ataupun di rumah, melaksanakan tanggung jawab kita selalu
banyak tali-tali yang mengikat di kaki kita dan akhirnya tali itu membentuk
cara kita berpikir tentang cara kita melakukan dan menghadapi tanggung jawab
kita. Setiap kita ingin melalukan sesuatu, selalu terhenti dengan berbagai
alasan yang kita anggap itu paling masuk akal dan paling tepat. Semua hal yang
kita bicarakan adalah factor eksternal diri kita. Jika kita merasa tanggung
jawab itu penting untuk kita selesaikan, kenapa kita tidak melihatnya dari
sudut pandang internal kita? Bukankah kita yang merasa tanggung jawab itu
penting. Kita juga yang tahu seberapa penting dan seberapa besar hal itu bagi
kehidupan kita. Kan sungguh tidak masuk akal jika kita malah berhenti karena
alasan eksternal yang sebenarnya tidak pernah kita dapat kendalikan. Ingat bahwa
yang dapat kita kendalikan bermula dari yang terdekat dengan kita, yaitu diri
kita sendiri.
Saya menemukan beberapa sekali orang yang curhat tentang
bagaimana mereka di pekerjaan dan hambatan mereka dalam bekerja. Keinginan mereka
sangat besar untuk melakukan pekerjaan dengan sangat baik. Mereka menceritakan
bagaimana ide mereka dalam bekerja, bagaimana mereka mengorbankan waktu dan
tenaga mereka selama bekerja dan untuk perusahaan, tapi diakhir cerita mereka
kecewa Karena berbagai alasan eksternal. Mereka mengeluhkan atasan yang tidak
support. Mereka mengeluhkan perusahaan yang dianggap tidak memiliki cara
pandang seperti dirinya. Mereka juga melihat orang-orang di departemennya tidak
kompeten dan tidak mampu mengimbangi dirinya dan lain sebagainya. Mereka tidak
melihat diri mereka dan seberapa besar usaha mereka dalam melakukan extra miles
itu.
Satu hal yang pasti dan wajib jika ingin melakukan sesuatu
yang ekstra adalah dengan membuat objective pribadi. Tetapkan apa objectivemu
di pekerjaanmu saat ini, tetapkan objectivemu dalam kehidupanmu saat ini. Buat sejelas
mungkin untuk dirimu sendiri. Pastikan bahwa objectivemu adalah target yang
besar dan tidak biasa-biasa saja. Bukan extra mile jika objectivemu hanya
biasa-biasa saja, sesuai apa yang ada di uraian pekerjaan. Abaikan uraian
pekerjaan dan fokus jalankan peranmu dalam pekerjaan. Lalu jalankan pekerjaanmu
dengan pikiran dan tindakan yang all out. Berikan 100% sampai mendapatkan
hasilnya. Tetap jaga di dalam pikiranmu, tuliskan objectivemu di kertas
sehingga kamu bisa membacanya setiap pagi dan setiap malam agar kamu tetap pada
fokus objectif-mu dan kembali ke sana saat dirasa sedang melenceng.
Buatlah obyektifmu, karena itu adalah tujuanmu. Jangan seperti
gajah yang diikat talinya yang lalu menjadi terbatas pada tali yang
mengikatnya, bukan pada obyektif yang ingin dicapainya. Berikan 100% pikiran
dan usahamu dan jangan dibatasi oleh hal-hal kecil yang anda temukan selama
anda berusaha melakukan usaha anda. Dan ingat, seberapapun besar usahamu, tidak
akan menjadi sebuah yang besar tanpa hasil yang dicapai. Result is everything.
Komentar
Posting Komentar