Penyimpangan: Adanya Pergeseran Kebutuhan atau Sebuah Akibat

Kita terbiasa menetapkan standar dan norma atas kehidupan yang kita jalankan di dunia ini. Kita menetapkan bahwa tidur itu normalnya adalah 7-8 jam sehari. Lebih dari itu kita menyebutnya dengan orang yang malas. Kita membuat perhitungan rata-rata terhadap tinggi dan ukuran badan seseorang. Menetapkan tinggi rata-rata di suatu Negara, sehingga jika kita menemukan orang dengan tinggi yang mencapai 2 meter di Indonesia membuat kita langsung mempersepsikan bahwa ada kelainan pada diri orang tersebut. Begitu juga sebaliknya dengan orang-orang yang memiliki tinggi tidak sama dengan orang lainnya atau lebih rendah.
Semuanya berjalan sesuai dengan norma dan standar yang sudah kita pelajari. Tapi memang norma dan stadar kita butuhkan agar membuat beberapa hal menjadi lebih mudah dan berjalan dengan baik. Tapi bagaimana jika penyimpangan yang terjadi di sekitar kita disebabkan oleh karena beberapa hal yang tidak disengaja. Hal yang tidak disengaja tersebut menimbulkan perilaku menyimpang pada orang yang mengalaminya.
Ada sebuah fenomena unik yang terjadi di Jepang. Mereka menciptakan sebuah bantal dengan nama Boyfriend pillow[1] yang diciptakan untuk perempuan yang ingin merasakan sensasi tidur dengan pelukan pasangan. Jadi secara tidak langsung, perempuan bisa tidur dengan sensasi di peluk laki-laki tanpa harus memiliki pasangan.

Ternyata perkembangannya tidak hanya untuk perempuan saja. Laku-laki pun ternyata diberikan fasilitas yang sama dengan perempuan, terutama bagi laki-laki yang masih jomblo. Di Jepang telah diciptakan bantal dengan nama Lady Lap Pillow. Sebuah bantal berbentuk paha perempuan yang bisa menemani tidur mereka[2].

Sebuah penyimpangankah? Atau pergeseran kebutuhan karena kesibukan kerja yang terlampau tinggi sehingga tidak memiliki waktu untuk menjalin hubungan dengan seseorang sehingga mengalihkan pemenuhan keinginan dan kebutuhan kepada boneka? Atau sebuah akibat dari perilaku yang tidak pernah disadari?
Tidak bisa dipungkiri lagi, perkembangan kebutuhan akan kenyamanan ini menjadi lading bisnis baru bagi pencipta-pencipta di dunia ini. Seorang laki-laki rela membeli sebuah boneka yang persis dengan pasangannya karena tidak rela ditinggal pergi dan masih ingin bersama dengannya. Boneka yang dibelinya memiliki postur tubuh yang sama dengan manusia. Boneka itu memiliki rambut, mata dan kulit yang dibuat dari silicon dan kemiripannya mendekati kulit asli manusia. Laki-laki ini memperlakukan bonekanya layaknya seorang yang masih hidup. Dia mengajaknya makan bersama, menciumnya, membaringkannya di tempat tidur yang sama dengannya. Dia memperlakukannya layaknya memperlakukan seorang wanita yang nyata dan bernafas[3].

Boneka-boneka itu diciptakan dengan sangat apik sehingga menyerupai tubuh manusia asli. Mereka diciptakan dengan mata, bibir seksi, kelenturan tubuh, bulu mata dan bisa bersuara. Selain itu, boneka-boneka itu diciptakan dengan organ-organ tubuh yang persis seperti yang dimiliki oleh wanita[4].
Ada banyak orang yang memilih boneka untuk menjadi teman hidup mereka. Anda bisa melihatnya rekaman pembicaraan mereka sat di-interview mengenai kehidupan mereka dengan boneka tersebut di situs www.youtube.com. Ini sebuah fenomena yang uni terjadi di dunia. Sebelumnya pernah mncul fenomena “Free Hug” dimana beberapa orang berdiri di jalan sambil membawa papan bertuliskan Free Hug. Mereka menawarkan diri kepada orang lain untuk dipeluk oleh orang lain.
Apa yang terjadi dalam contoh ini, bisa saja dikatakan tidak normal. Sisi lain bisa saja mengatakan bahwa itu adalah hal yang normal dan wajar. Beberapa orang menganggap apa yang terjadi terhadap orang-orang yang mencintai boneka mereka adalah sebuah kegilaan, namun beberapa pelaku merasakan bahwa mereka melakukan itu karena mereka mendapatkan kenyamanan secara emosional dari ini. Apa yang membuat mereka merasa gelisah bisa berkurang.
Kita bisa melihat fenomena ini dari berbagai sudut pandang. Mungkin ini adalah sebuah penyimpangan karena ini adalah perilaku yang tidak seperti biasa dilakukan oleh kebanyakan orang. Orang yang tidak memiliki waktu untuk bercengkerama dengan pasangannya untuk tetap merasakan kenyamanan itu memilih membeli Boyfriends pillow atau Lady Lap Pillow, atau orang yang memiliki kesulitan menjalin hubungan percintaan dengan seorang pasangan nyatanya mengalihkan hubungannya kepada sebuah boneka (sex doll). Apakah ini adalah pergeseran kebutuhan ataukah ini hanya sebuah efek dari adanya kebutuhan yang tidak terpenuhi dari tahap perkembangannya?



[1] http://m.vemale.com/fashion/pernik/17561-bantal-aneh-ini-membuat-anda-tidak-tidur-sendirian.html
[2] http://mohamadfbi.blogspot.com/2011/12/gila-oh-smart-bantal-paha-wanita-yang.html#axzz1i9EGtnJk
[3] http://www.youtube.com/watch?v=Ksv-RYNN9tg
[4] http://ibnlive.in.com/news/canadian-man-takes-sex-dolls-on-world-tour/141565-19-93.html

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tuhan, Adam, Hawa, Ular. Empat Pribadi yang Saling Berhubungan

Tiga Hari di Jatiluhur Bersama Outward Bound Indonesia (1)

Untuk Apa Anda Mengucap Syukur?