Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2012

Sukses dalam Kebencian? Kita Perlu Perhatikan Ini!

Gambar
Apakah yang mendorong kita untuk menjadi orang yang sukses? Sebagian orang mungkin diajarkan demikian, "Nak, kamu harus sukses ya, biar keluarga kita tidak lagi dihina orang!" "Aku harus sukses, aku benci dihina oleh teman-teman karena aku miskin !" "Aku akan buktikan bahwa aku bisa berhasil, mereka salah menilaiku!" Inikah ungkapan hati kita ketika menanamkan keinginan untuk sukses? Saya tidak tahu apakah kita mengatakan ini dalam hati kita ketika direndahkan, dilecehkan dan dianggap tidak berharga karena keluarga kita tidak seberuntung orang-orang yang memiliki harta yang berlimpah. Pertanyaan beirkutnya sederhana saja, apakah salah jika kita menjadi orang yang sukses? Sukses dalam kehidupan sosial begitu luas pengertiannya. Ada sebagian orang yang menganggap kesuksesan dari jabatan yang dimiliki saat itu, bisa juga dengan berlimpahnya harta kekayaan, atau bergengsinya pekerjaan yang dimiliki saat itu.  Menjadi sukses tidak pernah s

Tuhan, Adam, Hawa, Ular. Empat Pribadi yang Saling Berhubungan

Gambar
Kalau membaca sejarah mengenai kehidupan manusia pertama, yaitu Adam dan Hawa ada hal yang pertanyaan yang langsung terpikirkan. 1. Mengapa Adam dan Hawa diberitahu bahwa pohon yang ada di tengah-tengah taman itu dilarang untuk dimakan? 2. Mengapa juga Nama pohon itu adalah "Pengetahuan baik dan buruk"? 3. Mengapa Hawa yang digoda oleh Sang Ular untuk mengambil buah itu pertama kami? 4. Mengapa Ular ingin sekali Adam dan Hawa memakan Buah Pengetahuan Baik dan Buruk itu padahal sudah jelas dilarang? 5. Mengapa Hawa tergoda oleh penjelasan Ular mengenai buah tersebut sehingga mengambilnya dan membawanya kepada Adam? 6. Pertanyaan terakhir, Mengapa Tuhan melarang Adam dan Hawa untuk memakan Buah Pengetahuan Baik dan Buruk? Wah, pertanyaan ini sangat banyak. Saya kira untuk menjawab pertanyaan ini dibutuhkan waktu dan penjelasan yang tepat. Saya tidak menjanjikan jawaban yang komprehensif dan memberikan penjelasan yang lengkap, karena mungkin analisa saya tida

Gelap Bukan Berarti Tidak Ada Terang!

Gambar
Kita hidup dalam kegelapan bukan karena tidak ada cahaya yang bisa menerangi. Kita hidup dalam gelap karena kita tidak menemukan dimana cahaya yang dapat menerangi itu. Kita tidak menemukan cahaya itu karena kita tidak menginginkan hidup dalam cahaya terang itu. Kita tidak menginginkan cahaya itu menerangi tiap sisi yang diselimuti oleh kegelapan. Kita tidak hidup seperti bumi yang berputar pada satu titik. Dua belas jam kita mendapatkan terang, dua belas jam berikutnya gelap menutupi. Seolah-olah tidak ada pilihan dan tidak dapat hidup dalam terang saja. Jika kita perhatikan, dalam kegelapan sekalipun kita akan mencari terang. Terang ini akan membuat kaki kita bebas dari benturan karena berjalan dalam kegelapan. Kita memasang lampu dan lilin di dalam ruangan dimana kita berada. Kita membutuhkan penerang dalam kehidupan kita. Bukan agar kita bisa melakukan apapun yang kita inginkan, tapi agar kita dapat melihat dengan jelas apa yang ada di hadapan kita. Namu

Ingin Menjadi Bijak? Baca dulu ini!

Gambar
Siapa yang tidak ingin menjadi bijaksana, terlihat dewasa dalam menghadapi segala hal dalam kehidupan. Setiap permasalahan dapat diselesaikan dengan bijak tanpa menimbulkan permasalahan berikutnya. Sungguh ini adalah kehidupan yang sangat baik bagi anda dan orang lain. Kebijaksanaan anda akan mampu memberikan solusi terbaik bagi kehidupan saat ini.  Kebijaksanaan tidak datang seperti pengetahuan. Tidak bisa kita miliki hanya dari membaca buku, berdiskusi, mengikuti berbagai seminar pengembangan diri, atau melatih diri untuk menjadi bijak dengan berbagai maca usaha kita. Kebijaksanaan akan menghampiri anda tepat pada waktunya. Tidak mungkin anda memiliki kebijaksanaan pada saat anda masih ingin menunjukkan ego anda kepada dunia. Kebijaksanaan itu ibarat matahari. Saat matahari bersinar, kita tahu bahwa sinarnya akan menerangi segala sesuatu di hadapannya. Namun, kita sendiri yang disinari tidak dapat melihat wujud rupanya. Kebijaksanaan itu akan memancar dari diri kita dari s

Ahhh..Rese Banget Sih Loe!!

Gambar
Anda pasti pernah mengalami kejadian ini. Entah itu di tempat kerja, ataupun dimanapun. Anda pasti pernah menemukan orang-orang yang sangat sibuk memperhatikan dan mengurusi pekerjaan-pekerjaan anda. Mereka sangat suka mengkritik pekerjaan dan hasil pekerjaan kita.Menjadi sangat tidak menyenangkan lagi jika orang itu menjadi semakin bersemangat mencampuri usuran kita. Mereka mulai mengkritik hasil pekerjaan kita di depan umum, bahkan saat mengkritik sengaja di tempat umum. Apakah kita mesti marah dan membenci orang tersebut? Saya sering mengamati sebuah meeting dan rapat-rapat panitia. Jika kejadian seperti ini sudah muncul, ini berarti ada yang tidak beres dengan orang tersebut dan komunikasi dalam rapat tersebut. Bagaimana mungkin orang yang tidak berhubungan dengan pekerjaan kita dapat memberikan kritik terhadap pekerjaan dan hasil pekerjaan kita. Wajar donk kita berpikir seperti ini. Lalu apa yang menjadi permasalahannya? Permasalahannya adalah seberapa kuat diri kita m

Moment Seperti Apa yang Anda Tunggu?

Gambar
Moment seperti apa yang sedang kita tunggu untuk melakukan sebuah perubahan? Tidak ada jawaban yang memuaskan dari pertanyaan ini. Jawaban bisa sangat beragam. Mulai dari jawaban biarkan waktu yang menjawabnya sampai kepada jawaban tidak tahu kapan. Kita pun sebenarnya tidak tahun kapan waktu yang tepat untuk melakukan sebuah perubahan. Tapi kita terus saja bersikap seperti tahu kapan waktu yang tepat itu dan dalam moment seperti apa. Seolah.olah momentum itu akan terjadi dengan sendirinya sementara anda menunggu kehadirannya. Kita berpikir bahwa akan ada moment tepat di masa depan setelah menolak moment dalam hidup anda saat ini. Kita menganggap bahwa apa yang yang terjadi hari ini bukanlah moment yang tepat. Kita berpikir bahwa ini bukan waktu yang anda harapkan untuk terjadinya sebuah momemtum dalam kehidupan anda. Kita selalu berharap yang lebih baik dari hari ini dan yang terjadi saat ini. Namun kita menolak dan membiarkan moment itu berlalu begitu saja dalam hidup kita.

Saat Moment itu Datang Akan Ada Penolakan

Gambar
Pada saat moment yang anda inginkan itu datang menghampiri anda, penolakan akan menguasai anda. Penolakan memang bukan dengan sikap penolakan secara reaktif dan frontal. Penolakan itu muncul dalam sikap pasif agresif. Anda akan berkomentar terhadap moment yang anda alami. Anda akan berkomentar ini dan itu seputar moment yang sedang atau sudah anda alami.  Perlahan-lahan waktu anda habis dengan komentar tanpa solusi. Waktu kita dan tenaga kita telah habis karena energi yang kita miliki hanya digunakan dalam kemelut pikiran yang seyogyanya hanya membuat kita senang karena bisa mengungkapkan apa yang kita rasakan.  Ada satu hal yang kita lupakan. Kita telah membuat benteng penolakan dalam diri kita. Hal itu terbukti dari sikap kita yang hanya sibuk dengan komentar sepihak. Kita tidak menyadari 'mengapa' moment itu terjadi dan 'bagaimana seharusnya menghadapi moment tersebut'. Kesibukan kita untuk menolak dengan komentar kita membuat kita lupa untuk menanggapi m

Momentum Terbaik Adalah Saat Melakukannya

Gambar
Momentum terbaik adalah saat kita melakukan keputusan kita. Bukan saat kita memutuskan untuk mengambil keputusan untuk melakukannya. Saya jadi teringat dengan sebuah cerita yang disampaikan oleh Sulaiman Budiman dalam bukunya yang berjudul " Berani Menertawakan Diri Sendiri ". Cerita ketika dia beliau dalam sebuah sesi trainingnya ingin membagikan secara gratis sebuah buku. Beliau tidak menghampiri peserta dengan memberikan buku tersebut, melainkan dengan menawarkan kepada semua peserta buku tersebut.  " Siapa yang ingin memiliki buku ini secara gratis?" Begitu mungkin bahasa yang dilontarkan ke seluruh peserta. Serentak semua mengacungkan tangannya untuk menunjukkan bahwa diri mereka menginginkan buku tersebut. Namun, apa beliau tidak memberikannya kepada mereka yang mengacungkan tangannya. Bukan juga bagi peserta yang mengangkat tangan paling tinggi. Beliau sekali melontarkan pertanyaan yang sama sebelum memberikan buku tersebut. Hal yang serupa ma

Kapan Momentum itu terjadi?

Gambar
Setiap orang memiliki moment dalam hidupnya. Setiap kejadian adalah moment berharga. Tapi sama seperti kebanyakan iklan saat ini, Syarat dan Ketentuan Berlaku. Sama seperti ini juga setiap moment bisa menjadi berharga di mata kita. Syarat dan ketentuan ini sangat berat dan mungkin anda lebih memilih untuk tidak melakukannya. Syaratnya adalah BERSYUKUR. Apakah cukup dengan bersyukur? Tentu tidak, syarat dan ketentuan tidak pernah hanya satu. Ada syarat selanjutnya, yaitu LAKUKANLAH. So, setelah bersyukur, anda harus melakukan suatu tindakan. Tindakan ini adalah tindakan bukti bahwa anda bersyukur atas moment yang terjadi. Ah..terlalu abstrak membahas seperti ini. Tunggu dulu, jangan terburu-buru karena cara seperti itu hanya akan memberikan pengetahuan, bukan pemahaman yang mendalam. Anda hanya ingin mengetahui, bukan ingin mencari tahu cara melakukannya.  Lakukanlah dengan tindakan dan perbuatan anda. Perbuatan yang tentunya hasil belajar dari moment yang anda miliki. 

Apa itu Momentum?

Apa sih moment itu sebenarnya? Ini bukan sebuah pertanyaan yang baru. Bahkan hampir semua oranh telah terbiasa dengan kata moment ini. Kita mengenal penggunaan katan ini dalam berbagai konteks, tergantung dengan situasi saat itu. Moment bahagia, moment dukacita, moment kelulusan, moment yang tak bisa dilupakan, dan lain sebagainya. Hampir semua orang mengenal istilah moment ini. Namun tidak semua orang menyadari setiap moment yang mreka alami. Inilah momentum kehidupan. Saat seseorang mengambil keputusan untuk mengubah cara hidupnya, dari orang yang menghabiskan setiap rupiah uangnya untuk perjudian dan beralih menggunakan uang dengan lebih bijak. Ini adalah sebuah momentum perubahan hidupnya.  Permasalahannya adalah tidak semua orang peduli dan peka dengan momentum seperti itu. Kita lebih menyukai menikmati perubahan tersebut. Kita tidak serius dalam menjalani momentum tersebut. Entah kita yang tidak peduli dengan momentum tersebut, atau malah kita tidak pernah menyadari sebu