Gelap Bukan Berarti Tidak Ada Terang!



Kita hidup dalam kegelapan bukan karena tidak ada cahaya yang bisa menerangi. Kita hidup dalam gelap karena kita tidak menemukan dimana cahaya yang dapat menerangi itu. Kita tidak menemukan cahaya itu karena kita tidak menginginkan hidup dalam cahaya terang itu. Kita tidak menginginkan cahaya itu menerangi tiap sisi yang diselimuti oleh kegelapan.

Kita tidak hidup seperti bumi yang berputar pada satu titik. Dua belas jam kita mendapatkan terang, dua belas jam berikutnya gelap menutupi. Seolah-olah tidak ada pilihan dan tidak dapat hidup dalam terang saja. Jika kita perhatikan, dalam kegelapan sekalipun kita akan mencari terang. Terang ini akan membuat kaki kita bebas dari benturan karena berjalan dalam kegelapan. Kita memasang lampu dan lilin di dalam ruangan dimana kita berada. Kita membutuhkan penerang dalam kehidupan kita. Bukan agar kita bisa melakukan apapun yang kita inginkan, tapi agar kita dapat melihat dengan jelas apa yang ada di hadapan kita. Namun demikian, kegelapan itu tetap ada di luar ruangan kita.

Ini adalah bukti bahwa kegelapan dan cahaya terang itu akan tetap ada. Kesempatan dan keinginan kitalah yang membawa kita tetap hidup dalam terang atau gelap. Jika kita kita ingin hidup dalam gelap, tentu kita tidak akan menyalakan lampu dan membiarkan gelap itu di menyelimuti kita sepanjang waktu sampai membuat kita terlelap. Lalu kita menyalahkan kegelapan saat kita tersandung, kita memaki gelap saat kita menyenggol piring kaca dan memecahkannya. Tapi kita tetap membiarkan gelap itu menguasai pandangan mata kita.

Inilah kehidupan kita. Kita terkadang membiarkan gelap itu menguasai hidup kita. Kita membiarkan gelap menutupi pandangan mata kita dan merasa seolah-olah inilah kehidupan kita. Kita tidak mencari cahaya yang bisa menerangi pandangan mata kita. Kita tidak menemukan cahaya penerang itu. Kita menganggap bahwa kegelapan yang ada di luar kita adalah kegelapan bagi seluruh kehidupan kita. Tidak ada terang bagi kita. Kita lupa bahwa kita tidak ingin diterangi oleh terang itu. 

Jika ingin hidup dengan pandangan mata yang jelas melihat sekeliling, tidak tertutup oleh kegelapan, carilah Cahaya terang itu bagi anda. Bukan menerangi mata anda sendiri, tapi menerangi segala yang ada di sekeliling anda. Bukan hanya membuat anda terlihat, tapi cahaya yang bisa membuat terlihat semua hal di hadapan kita.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tuhan, Adam, Hawa, Ular. Empat Pribadi yang Saling Berhubungan

Tiga Hari di Jatiluhur Bersama Outward Bound Indonesia (1)

Untuk Apa Anda Mengucap Syukur?