Pantaskah Kita Sia-Siakan?
Banyak orang yang
berjuang keras untuk mendapatkan pendidikan tinggi. Namun mereka tidak
mendapatkannya karena keterbatasan yang mereka miliki. Ada yang ingin masuk
dalam angkatan bersenjata seperti TNI/Polri tapi karena keterbatasan tubuh,
misalnya tinggi badan yang tidak sesuai dengan syarat atau bentuk tubuh yang
tidak sesuai harapan harus berbesar hati menerima kenyataan tersebut. Sebagian
orang ingin sekali merasakan bagaimana duduk di bangku sekolah, di pendidikan
SD, SMP, SMA atau perkuliahan. Keadaan keluarga mereka membuat mereka mengambil
pilihan lain untuk tidak mencobanya. Sebagian orang lagi lahir dari orang yang
kaya. Apapun yang mereka inginkan sudah tersedia. Mereka tidak perlu berdiri
atau berpeluh untuk mendapatkan keinginan mereka.
Jika saat ini kita
menginginkan sebuah mobil mewah. Kita sebut saja mobil itu Ferrari. Kita telah
berusaha keras untuk memiliki mobil tersebut tapi uang kita tidak pernah
tercapai karena sekuat apapun kita menahan uang kita untuk tidak keluar, tetap
akhirnya tidak ada simpanan dari tabungan kita. Tapi, tanpa anda ketahui, ada
seorang dermawan yang memberikan kepada anda sebuah mobil Ferrari mewah itu
sebagai hadiah kepada anda. Anda mendapatkannya tanpa harus berusaha dengan
menabung sebagian dari penghasilan anda setiap bulannya. Mobil itu diberikan
kepada anda tidak dengan cuma-cuma. Anda diberi pesan oleh pemberi, “Ini sekarang menjadi
milikmu! Rawatlah dan perilaharah karena apapun yang terjadi dengan mobil
Ferrari ini, sekarang menjadi tanggung jawabmu sepenuhnya”.
Saya rasa betapa
senangnya bila kita mendapatkan mobil mewah, Ferrari itu secara tiba-tiba.
Tidak perlu mengeluarkan uang 1 rupiahpun. Sekarang mobil itu sudah parkir di
depan rumah kita dengan kunci yang sudah ada di genggaman tangan kita. Puas
rasanya semua yang kita inginkan sekarang sudah menjadi milik kita.
Apakah pantas kita
menyia-nyiakan apa yang sudah kita terima? Saya tidak memaksa siapapun menjawab
“Tidak pantas
untuk disia-siakan”. Semua bisa memiliki jawaban sendiri. Pantas tidak pantas
pasti ada jawaban beserta alasan dari hati dan pikiran masing-masing
kita.
Jika sekarang kita bisa
memiliki tubuh yang lengkap, ada banyak orang yang hanya bisa duduk diam dan
tertidur karena kaki mereka yang hanya tinggal satu. Jika kita masih bisa
berlari dan bernafas lega, ada banyak orang yang menginginkannya sampai mencari
keluar negeri sebuah vonis dokter yang menyatakan bahwa mereka sehat. Jika saat
ini anda bisa bekerja, mendapatkan penghasilan berupa gaji bulanan yang anda
terima, ada banyak orang yang berdiri di perempatan lampu merah sambil memegang
mangkok karena tidak pernah diterima bekerja.
Anda mungkin seorang
sarjana, bekerja sebagai staff dan anda terus mengeluh karena apa yang anda
kerjakan sekarang tidak menyenangkan hati anda. Sementara sarjana lain
bolak-balik mengikuti tes dan mengeluarkan banyak uang mereka untuk mencetak
daftar riwayat hidup mereka. Tapi mereka belum juga mendapatkan pekerjaan bagi
diri mereka sendiri.
Apakah kita akan tetap
menyia-nyiakan kesempatan yang sudah kita terima saat ini? Sudah sepantasnya
kita merespon apa yang sudah kita miliki saat ini dengan positif dan baik. Kita
memiliki pekerjaan walaupun sebagai operator, kita kerjakan dengan
sebaik-baiknya dan tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk menunjukkan kinerja
dan kualitas diri kita. Kita memiliki kesehatan, pasti lebih baik kita
menjaganya dengan berolahraga, makan teratur, beristirahat cukup.
Menanggapi dan menjaga
apa yang sudah kita miliki saat ini dengan sungguh-sungguh itulah kuncinya. Waktu
kita tidak banyak. Waktu kita tidak pernah kembali dan tidak bisa kita
percepat. Kita bergerak sesuai dengan waktu yang berjalan secara teratur. Tidak
menjaga dan bertanggung jawab dengan pekerjaan yang kita miliki saat ini,
adalah bukti bahwa kita menyia-nyiakan kesempatan yang sudah kita miliki. Kita
sudah memilikinya sekarang, orang lain masih berusaha untuk memiliki pekerjaan
kita. Bahkan ada orang yang tidak pernah berhasil memiliki apa yang kita
kerjakan saat ini. Pantaskan kita menyia-nyiakan apa yang sudah kita miliki
tanpa perjuangan keras?
Komentar
Posting Komentar